Atambua, 10-06-2007 || REGIONAL

Sejumlah pasar perbatasan yang dibangun pemerintah Indonesia di perbatasan Timor Barat dengan Timoer Leste sejak tahun 2004 lalu hingga kini belum difungsikan. Bupati TTU, Drs. Gabriel Manek, Msi dan Bupati Belu, Drs. Yoakim Lopez yang dikonfirmasi Tirilolok Rabu 6 Juni lalu mengaku, pasar perbatasan yang ada di daerahnya belum dimanfaatkan karena pemerintah Timor Leste belum siap hingga saat ini. Menurut bupati Manek dan Lopez, past pelintas batas yang disyaratkan dalam perjanjian antara pemerintah Indonesia dan Timor Leste belum direalisasikan pemerintah Timor Leste. Akibatnya hingga kini, kata kedua bupati perbatasan ini, pasar yang telah diserahkan kepada Pemda TTU dan Belu belum bisa dipakai warga perbatasan untuk berdagang. Mengenai pintu perbatasan, Bupati Manek dan Lopez mengaku hingga kini pintu perbatasan antara Timor Barat dengan Timor Leste belum dibuka. Pasar Perbatasan yang dibangun Pemerintah Indonesia tahun 2004 lalu antara lain Napan, Haumeni Ana dan Wini di TTU, Toriskain, Silawang dan Batugade di kabupaten Belu. (Hendro)