POST: 01-03-2023 Jam: 13:15:00 WITA - Dari: ADMIN , Kepada: Netizen dan Pendengar TIRILOLOK , INFORMASI: Materi Programa Viral NTT dapat di-download pada Link DOWNLOAD

Hari ini:

whatsapp
6 Pengunjung Online

SERMON

APA YANG HARUS KITA LAKUKAN




Ilustrasi Lukas 3:10-18
RENUNGAN, 12-12-2021 || WEEKLY SERMON

Bacaan Injil: Lukas 3:10-18

Minggu, 12 Desember  2021


Di sadari ataupun tidak, dunia tempat kita ada dan mengais hidup sedang sakit. Kenyataan ini dibeberkan oleh Cedric Rebello dalam bukunya ‘The Other Eucharist’. Ia menulis; sakitnya dunia ini sebagai akibat; perbedaan yang ada telah menciptakan jurang yang memisahkan kita dengan kita; persaudaraan lebih banyak jadi bahan ceramah dari pada dihidupi; gereja telah dijadikan tempat parade mode; banyak orang berbicara tentang orang miskin tetapi tidak peduli dengan nasib orang-orang miskin; keadaan mereka justeru dimanipulasi demi keuntungan diri; cinta kasih telah dicekik oleh persaingan, didangkalkan oleh kemudahan fasilitas, dibekukan oleh huruf-huruf mati, dibabat habis-habisan oleh media massa dan diperdagangkan sebagai komoditi. Lalu dalam situasi seperti ini; masih adakah orang-orang kristen di sana? Kalau ‘ya’ apa yang sedang mereka lakukan; menyembuhkan situasi ini ataukah memperparah keadaan? Mestinya dalam situasi seperti ini kesejatian kekristenan kita ditampakan; tidak sekedar teori tetapi lebih sebagai praktek hidup; tidak cukup dengan rasa prihatin tetapi harus ada tindakan nyata.  Kitalah yang mesti menyembuhkan situasi ini bila kita menghendaki ceritera hidup ini berubah. Peluang selalu ada, yang menjadi soal adalah apakah kita bersedia mengartikannya atau tidak.


Waktu terus bergulir, hari-hari terus bertukar. Tidak terasa, hari ini kita memasuki minggu ketiga masa adventus. Kita bergembira karena natal yang kita nantikan semakin mendekati garis batas. Tetapi apakah ceritera hidup kita perla-han-lahan telah menemukan bentuk lain? Adakah relasi kita dengan sesama semakin baik? Yang mesti membuat kita gembira bukan semakin dekatnya perayaan natal tetapi apa yang kita buat untuk merubah kisah hidup ini, menyambut datangnya natal. Karena berarti tidaknya natal tidak ditentukan oleh lamanya kita menanti tetapi oleh apa yang kita buat selagi kita menanti. Bila kita tidak hanya menanti tetapi juga melakukan sesuatu untuk mengisi ruang kosong penantian ini, perlahan tapi pasti hidup dan relasi kita dengan dunia dan sesama telah mulai berubah. Adventus, masa di mana kita diberi kesempatan untuk membaharui diri, merubah kisah hidup ini menjadi jauh lebih baik, membuat kehadiran kita berarti bagi kebersamaan. Perubahan hanya mungkin bila kita mau berjuang, menga-lahkan diri dan punya semangat berkorban. Ingat, musuh terbesar dalam hidup ini adalah diri kita sendiri; dia bisa membantu kita mewujudkan mimpi kita bisa juga merintangi kita mengubah kisah hidup ini.  Lukas berkisah bahwa ketika mende-ngar pewartaan Yohanes Pembaptis; orang-orang Yahudi bertanya; ‘apa yang mesti kami lakukan?’ Menjawab pertanyaan ini, Yohanes mengatakan bahwa hi-dup baru hanya mungkin; kisah hidup ini akan berubah; bila kita punya kesediaan untuk ikut merasakan apa yang sedang dirasakan sesama; ada rasa senasib, ada kesediaan untuk berbagi, buatlah sesuatu jangan berhenti pada rasa prihatin belaka karena keprihatinan tidak cukup untuk membuat perubahan. Hiduplah apa adanya tanpa mengada-ada, karena hidup mengada-ada telah menjerumuskan banyak orang untuk bertindak tidak adil terhadap sesamanya; sikap inilah yang telah melahirkan penyakit KKN yang sulit diberantas. Berlakulah adil terhadap sesama karena banyak orang telah menjadi korban ketidakadilan dan kerakusan. Jadilah jalan pulang bagi mereka yang disesatkan oleh ketidakbenaran. Dalam situasi seperti ini mestinya kita merasa terpanggil untuk menjadi penghantar sesama kepada Yesus. Seperti Yohanes, mestinya melalui diri kita sesama dibawa untuk mengenal siapa Yesus itu. Inilah jalan merubah kisah hidup ini, inilah cara meng-artikan saat-saat berahmat ini. Bila semuanya ini kita jalani, hidup baru bukan mustahil dapat tercipta.


Kerajaan Allah, hidup baru adalah undangan keselamatan yang dita-warkan kepada semua kita. Kitalah yang menentukan berarti tidaknya tawaran ini. Kita bebas menerima ataupun menolaknya. Menerimanya berarti bersedia meme-nuhi segala tuntutannya, menolaknya berarti dengan tahu dan mau kehilangan kesempatan yang ditawarkan. Kelahiran baru tidak ditentukan oleh lamanya kita menanti tetapi oleh apa yang kita buat selagi kita menanti. Apa yang kita lakukan, yang kita hidupi, itulah yang menentukan diartikan tidaknya saat-saat berahmat ini. Kisah hidup ini akan berubah bila kita berjuang mengalahkan diri sendiri, menumbuhkan semangat berbagi dan hidup apa adanya tanpa mengada-ada. Inilah caranya membiarkan iman kita mempengaruhi hidup dan hidup kita menjadi duta iman kita. Karena itu taklukanlah diri anda dan jangan biarkan saat-saat berahmat ini berlalu tanpa diartikan.  


SERMONER: Erminold Manehat, SVD

Pastor SVD, Direktur Utama Radio TIRILOLOK Kupang.


ADMIN: Cornelis Kiik
SOUND: APA YANG HARUS KITA LAKUKAN
LOADING AUDIO

Bila tidak respon: KLIK dan BUKA pakai VLC